Bertani Ala Kantoran

Setiap orang pasti ingin memiliki kebunnya sendiri guys, terutama di daerah perkotaan yang lahannya semakin sempit dan banyak didominasi oleh gedung-gedung bertingkat. “Urban Farming” mulai ramai di bicarakan saat ini dikalangan penduduk kota, mereka ingin menanam namun tempat yang tersedia sangat terbatas.

  

Di tanah air sendiri gerakan menanam di perkotaan sudah mulai populer dan menjadi gaya hidup. Sebagian besar tanaman yang dihasilkan digunakan untuk konsumsi sehari-hari maupun untuk dijual.

Salah satu perusahaan asal Jepang yang sukses dalam “Urban Farming” adalah Pasona Group. Mereka memadukan tempat kerja(kantor) dengan pertanian, sehingga menciptakan lingkungan yang sehat bagi karyawannya.

Pasona Group yang terletak di pusat kota Tokyo, melakukan renovasi besar-besaran untuk membangun sebuah “Urban Farming”, mereka mengubah tembok luarnya, ruangan kantor dan atapnya sehingga memungkinkan untuk ditanami. Jumlah “Ruang Hijau” yang bisa ditanami berkisar 43.000 meter persegi dengan 200 spesies tanaman yang terdiri dari buah-buahan, sayuran dan padi. Tanaman tersebut dimasak dan disajikan di kafetaria yang ada di gedung.

Menggunakan sistem hidroponik maupun langsung ditanam ditanah, pekerja kantor dan petani berbagi tempat untuk melakukan aktifitas masing-masing. Sebagai contoh, tanaman merambat seperti tomat di taruh di meja konferensi, lemon dan pohon markisa digunakan sebagai sekat untuk memenuhi ruangan, salad yang tumbuh di ruang seminar dan tauge yang tumbuh dibawah bangku. Lobi utama dilengkapi dengan sawah dan ladang brokoli. Seperti ini guys... 

Kalau sudah begini, bukan hanya pegawai yang bisa ngantor petani juga bisa ngantor.... ^_^ 

Referensi

Images :

-     http://images.nationalgeographic.com/wpf/media-live/photos/000/516/cache/earth-day-urban-farming-japan_51628_600x450.jpg

Websites :

-     http://environment.nationalgeographic.com/environment/photos/urban-farming/
-     http://agritecture.com/post/46303174197/images-of-building-integrated-agriculture-in